Pelepasan stres selama temper
Pengendapan dan agregasi karbida:
Selama proses temper, seiring dengan meningkatnya suhu dan waktu, karbida akan mengendap dan berkumpul dari martensit. Proses ini membantu mengurangi titik konsentrasi tegangan di dalam material, sehingga mengurangi tegangan sisa.
Pengendapan dan agregasi karbida akan menyebabkan perubahan struktur mikro pada karbida Alur diagonal roller GCr15 material, yang pada gilirannya mempengaruhi sifat mekanik dan distribusi tegangan sisa material.
Dekomposisi martensit:
Martensit adalah struktur keras dan rapuh yang terbentuk setelah pendinginan, yang memiliki tegangan internal dan ketidakstabilan yang tinggi. Selama proses temper, martensit terurai membentuk martensit temper yang lebih stabil atau struktur organisasi lainnya.
Selama penguraian martensit, medan tegangan internal secara bertahap akan hilang, sehingga tegangan sisa berkurang. Relaksasi stres:
Selama proses temper, tekanan di dalam material secara bertahap akan mengendur karena suhu tinggi. Proses ini merupakan hasil penataan ulang atom dan perubahan mikrostruktur di dalam material, yang membantu mengurangi tegangan sisa.
Pengaruh suhu dan waktu tempering
Temperatur temper:
Temperatur temper yang lebih tinggi biasanya menyebabkan tingkat pelepasan stres yang lebih cepat. Hal ini karena aktivitas atom pada suhu tinggi ditingkatkan, sehingga memudahkan terjadinya penyesuaian struktur mikro.
Namun perlu diperhatikan bahwa suhu tempering yang terlalu tinggi dapat menyebabkan penurunan sifat mekanik seperti kekerasan dan kekuatan material.
Waktu temper:
Memperpanjang waktu temper membantu melepaskan sisa stres secara lebih penuh. Hal ini karena waktu yang lebih lama memungkinkan atom-atom di dalam material memiliki lebih banyak peluang untuk penataan ulang dan penyesuaian struktur mikro.
Namun, perlu juga dicatat bahwa waktu temper yang terlalu lama dapat menyebabkan efek buruk seperti pelunakan berlebihan atau pertumbuhan butiran bahan alur diagonal roller GCr15.
Perubahan kandungan austenit tertahan
Transformasi austenit:
Selama proses tempering, sebagian austenit yang tersisa akan bertransformasi membentuk struktur organisasi yang lebih stabil. Proses ini membantu mengurangi faktor ketidakstabilan di dalam material, sehingga mengurangi tegangan sisa.
Stabilitas austenit:
Dengan bertambahnya suhu temper dan waktu, austenit yang tertahan menjadi lebih stabil. Hal ini membantu mengurangi perubahan tegangan yang disebabkan oleh transformasi austenit, sehingga semakin mengurangi tegangan sisa.